Headlines News :
Diberdayakan oleh Blogger.

    Manusia dalam Sangkar

    Enrekang, Cakrawala News,--Kondisi sosial yang terjadi dan dialami oleh masyarakat Kab.Enrekang masih saja ada yang belum terdeteksi oleh pemerintah setempat, kalaupun ada masalahnya tidak ditangani secara tuntas dan serius.
    Salah satu masyarakat yang mengalami hal tersebut adalah Rahim, warga desa Lunjen Kec. Buntu Batu Kab. Enrekang. Rahim yang kini berusia 56 tahun, sejak 30 tahun silam tinggal di dalam sebuah sangkar berukuran 1,5 m persegi dalam posisi terduduk. Sangkar itu disimpan di teras sebuah rumah yang sudah hampir roboh. Kurang lebih 30 tahun silam, Rahim disangkarkan oleh keluarganya karena dianggap membahayakan jiwa masyarakat setempat.
    Waktu itu Rahim mulai tergaggu jiwanya dan sering bawa benda tajam."Rahim juga sering menggunakan parang untuk mengancam setiap orang yang lewat di depan rumahnya, makanya keluarganya memasukkan Rahim ke dalam sangkar", kata Drs. Lupian Kades Lunjen.Sejak saat itulah Rahim menghabiskan hari-harinya di dalam sebuah sangkar besi yang seharusnya hanya pantas untuk seekor hewan. Bukan hanya itu, di dalam sangkar Rahim hanya bisa terduduk.Hanya karena dianggap mengidap gangguan jiwa dan mengancam keselamatan masyarakat setempat , Rahim harus kehilangan Hak Asasinya sebagai manusia untuk hidup layak . Tak ada yang peduli, keluarga dan pemerintah setempat menganggap hal ini adalah sesuatu yang biasa-biasa saja. Seharusnya jika Rahim dinyatakan mengidap gangguan jiwa, setidaknya keluarga dan pemerintah setempat mengambil tindakan untuk segera membawa Rahim ke rumah sakit jiwa, tapi itu tidak di lakukan hingga saat ini. Bahkan tak ada upaya dari pemerintah untuk memindahkan rahim ke tempat yang layak didiami. Rahim yang kini sudah tidak dapat berdiri lagi karena terduduk di dalam sangkar kurang lebih 30 tahun lamanya kini tinggal di antara tumpukan sampah di sebuah rumah yang tak berdinding.Kades Lunjen, Drs. Lupian yang dikonfirmasi mengatakan dirinya sudah menyampaikan hal ini kepada Camat Buntu Batu. Bahkan Dinas Sosial sudah memberikan bantuan sambako kepada Rahim setiap bulan. Namun kata Lupian, Camat menyerahkan kasus ini kembali kepadanya.
    Kasus seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi, Rahim masih mempunyai harapan hidup, seharusnya direhabilitasi untuk mendapatkan tempat dan kehidupan yang lebih baik, apapun alasannya. Rahim yang sempat menyelesaikan pendidikannya di STM Makassar, pernah memiliki seorang istri dan juga seorang anak. Dia diakui sangat cerdas, sebagai manusia yang juga punya Hak untuk mendapatkan pelayanan dan perhatian. Pertanyaannya kemudian,di manakah hati nurani dan kepekaan sosial pemerintah setempat ?Haruskah Rahim tetap berada di dalam sangkar hingga ajal menjemputnya?. Seharusnya kita semua memiliki komitmen moral untuk menyelesaikan masalah ini. Bersambung

    Resep Masakan Tradisional Bugis

    Nasu Burak

    Kali ini Cakrawala News akan membagikan Resep masakan tradisional Bugis, entah di daerah lain ada nggak ya...? Namanya "Nasu Burak" ( Nasu Bura'). Dalam Bahasa Bugis, Nasu artinya masakan, burak artinya batang pisang. jadi Nasu Burak artinya masakan dari batang pisang. Batang pisang yang dimaksud adalah inti dari batang pisang. Didapatkan dengan jalan membuka/mengupas satu persatu kulit batangnya hingga ditemukan inti dari batang pisang tsb. Adapun bahan utamanya adalah sbb. :

    1 atau 2 Batang pisang batu ( jenis pisang yang banyak batunya, ..........)
    1 buah Kelapa Muda

    Bumbu :

    ½ sendok makan Merica
    4 siung bawang putih
    7-8 siung bawang merah
    ½ sendok ketumbar
    1 sendok makan Kelapa sangrai (yang telah dihaluskan sampai keluar minyaknya)
    3-4 batang sereh
    2-3 batang jahe
    2-3 batang lengkuas
    Kunyit
    Garam

    Cara membuat ;

    Batang pisang yang telah dikupas sampai ditemukan intinya yang berwarna putih dengan tekstur agak lembut, kemudian diiris tipis-tipis. Kelapa muda diparut. Semua bumbu dihaluskan dan dicampurkan dengan irisan batang pisang tadi kemudian diremas-remas sampai tercampur merata kecuali jahe dan lengkuas cukup tumbuk saja. Kemudian ditambahkan air dan dimasak dengan ayam atau koteng. Masak sekitar 1 – 2 jam tergantung ayam yang digunakan (ayam tua atau yang masih muda), kalau menggunakan koteng cukup 1 jam. Siap disajikan (SRY)

    Bendungan Watubangga di Proyeksikan Tahun ini

    Kolaka, Cakrawala News,--Rubuhnya bendungan Watubangga akibat cuaca ekstrim 2010 lalu menyebabkan produktivitas pertanian masyarakat sekitar mengalami kemerosotan. Optimalisasi pertanian tidak mampu bergerak secara dinamis akibat mobilisasi air irigasi ke areal pertanian lumpuh total. Petani hanya mampu menggarap sawah dengan mengandalkan musim.

    Spontanitas, rentang waktu dua tahun seharusnya petani laksanakan panen empat kali, terpaksa hanya dua kali panen. Hasilnya pun tidak maksimal seperti ketika bendungan tersebut belum mengalami kerusakan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka, Ir. Syamsul Bachri, M.Si saat ditemui Cakrawala News di ruang kerjanya beberapa pekan lalu.

    “Selama dua tahun dengan frekwensi tanam empat kali yang tidak terlaksana menjadi keprihatinan Pemerintah Daerah. Sebab salah satu kawasan pertanian yang memberi kontribusi pangan yang cukup tinggi di Kabupaten Kolaka adalah Kecamatan Watubangga. Dengan analisa produktivitas hasil pertanian sekitar 1.784 ton/tahun dengan asumsi 4 ton/ha. Adapun realisasi tanam dua kali dalam satu tahun dengan luas areal 223 hektar” ujar Syamsu Bachri.

    Keprihatinan pemerintah akan hal ini menjadi motivator untuk terus berupaya merealisasikan perbaikan bendungan Watubangga. Awalnya upaya tersebut sempat mandeg dan terbentur regulasi prosedural di tingkat provinsi. Sehingga pemerintah daerah merumuskan sebuah program untuk menyelamatkan potensi komoditi daerah yang mengambang selama dua tahun terakhir ini. Setelah melakukan kordinasi dengan sekretaris daerah, anggaran terkait pembangunan bendungan Watubangga mendapat respon positif dan direalisasikan.

    lihat liputan makassar tv di sini


    Awal tahun 2013 perbaikan bendungan Watubangga akhirnya membuka jalan dengan menggunakan alokasi dana umum (DAU). Insya Allah, tahun ini telah diproyeksikan dan mulai masuk dalam tahapan tender. Paling lambat, bulan April mendatang proyek tersebut sudah mulai jalan dengan porsi anggaran Rp. 1, 825 miliar. Luas bentang bendungan yang akan dibangun sekitar 13 meter dengan kapasitas debit air 1,49 liter/detik. Kata Saymsul Bachri menjelaskan.Dengan demikian, harapan pemerintah ke depan soal produktivitas pertanian di wilayah tersebut dapat lebih meningkat. Masyarakat petani dalam menggarap sawah tidak lagi bergantung pada musim hujan. Sebab suplay air ke areal pertanian sudah berjalan seperti yang diharapkan. Demikian pula surplus beras di Kabupaten Kolaka diharapkan terus meningkat dari tahun ke tahun hingga dapat merambah ke beberapa wilayah di sekitarnya.(Asri)


    Kembangkan Wawasan Melalui Pemahaman

    Ka. SMPN 1 Mangolo, Yoyok  Priyo, M.M.Pd
    Kolaka Utara, Cakrawala News,--Suasana kondusif mulai terasa ketika masuk dalam pekarangan SMP Negeri 1 Mangolo. Penataan pekarangan dan tanaman hias tampak apik dan sejuk. Sebuah kolam ikan yang ada di depan ruang guru membuat perasaan bertambah damai.
    Sesaat, perbincangan dengan Kepala SMP Negeri 1 Mangolo, Yoyok Priyo di ruang guru kemudian berpindah ke ruang kerjanya. Kalimat-kalimat itu mulai mengalir dari pemikiran sosok seorang pendidik.
    Begitu banyak pencerahan pemikiran yang muncul melalui pembicaraan ini. Yoyok Priyo, sudah dikenal Penulis sebagai sosok yang memiliki kreativitas dan pemikiran jauh ke depan. Wawancara Cakrawala News dengan Yoyok mengulas soal pengembangan wawasan dan pemahaman sebagai intervensi paradigma terhadap kurikulum. Berikut petikan wawancara kami.

    CN : Permasalahan pendidikan menjadi hal yang selalu menarik untuk dibicarakan. Begitu banyak persoalan yang harus dijawab. Tentu membutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk menyikapi setiap persoalan itu?

    Yoyok : “Iya, salah satunya adalah pada saat anak-anak masuk ke SD atau SMP, ternyata ada beberapa hal yang menjadi kebingungan pada anak-anak. Dan itu yang menjadi permasalahan besar. Permasalahan besar yang pertama adalah belajar. Guru pada umumnya hanya mengajar secara formil, tapi tidak pernah mengajar anak didik bagaimana cara belajar dengan phsikologi anak setingkat anak SD atau SMP. Kadangkala guru menegur anak untuk berpikir. Tapi bagaimana cara berpikir, itu tidak pernah diajarkan.Satu hal lagi, menurut sebahagian orang bahwa menabung itu bagus. Tapi menurut saya justru itu tidak bagus. Sebab jika terkena inflasi, sebenarnya rugi jika menabung. Yang lebih bagus adalah bagaimana mengajar anak didik untuk berinvestasi. Oleh sebab itu program menabung di sekolah ini ditolak. Anak didik di sekolah ini diajar untuk memiliki wawasan kewirausahaan yang baik”.

    SMPN 1 Mangolo, Kolaka Utara

    CN : Apakah ada teori atau praktek investasi yang diwacanakan atau telah diterapkan?

    Yoyok : “Paling tidak pemahamannya. Karena kondisi hidup di daerah dan di kota itu berbeda. Mereka yang di kota bisa berinvestasi melalui reksadana atau bursa efek misalnya. Jika di daerah, tentu dikondisikan dengan sistim investasi dan usaha yang ada. Ini seharusnya diajarkan kepada siswa SMP/SMA untuk membangun jiwa kewirausahaan anak didik agar jangan berpikir monoton hanya menjadi Pegawai Negeri. Ini menjadi kendala bagi mereka, bagaimana berwawasan wirausaha jika tidak diberi pemahaman? Saya kira ini metode pendidikan yang tidak masuk dalam kurikulum SMP/SMA. Misalnya membanca, membaca itu dianggap sedang belajar. Padahal membaca itu belum tentu belajar… bisa jadi mereka paham tapi kadangkala bisa lupa”.

    CN : Mencermati kondisi seperti itu, tentu ada pemikiran dan keinginan yang menggelitik untuk melakukan perubahan berdasarkan amatan?

    Yoyok : “Hal itu sudah saya lakukan…(tersenyum) hanya saja masih ditolak oleh Diknas. Meski demikian tetap saya lakukan. Misalnya, setiap penerimaan siswa baru biasanya dilakukan mose. Tapi saya bukan melakukan mose melainkan brigging cost. Jadi anak didik dari SD ke SMP, ada perubahan cara belajar. Misalnya dari guru kelas satu menjadi guru mata pelajaran, itu ada strestasi. Di situ terdapat kebingungan, keraguan dan kecanggungan. ini bagaikan kran kreativitas yang tersumbat. Melalui briging cost ini, kran tersebut dibuka selebar-lebarnya untuk mengekspresikan paradigma sebebas-bebasnya. Ini yang saya sebut sebagai jembatan pemahaman untuk menggelitik paradigma mereka. Dan itu menampakkan perbedaan yang sangat mencolok. Anak didik yang sudah melalui briging cost pada umumnya berani bertanya. Dengan cara ini berarti telah diajarkan cara berpikir kepada mereka. Sebab bagaimana mereka mampu bertanya jika tidak berpikir? Pertanyaan apa saja bagi anak didik, itu sah… sebab jika mereka sudah berani mengajukan pertanyaan, maka mereka telah memiliki nilai lebih. Oleh sebab itu, ada namanya data perkembangan siswa dengan berbagai instrument yang menjadi amatan pada setiap perkembangan siswa. Dan rencana sekolah ini akan melakukan koordinasi dengan masing-masing orang tua siswa terkait perkembangan anaknya mengikuti pelajaran di sekolah”.

    Kolam ikan di halaman depan Ruangan Guru
    CN : Bukankah ini sebuah terobosan baru? Artinya sebuah paradigma pendidikan yang idealnya masuk dalam kurikulum?

    Yoyok : “Begini…. (diam sejenak sambil tersenyum) Kurikulum itu cuma diterima dari atas. Sesungguhnya, kurikulum itu gersang. Kering dengan kreativitas, kering dengan paradigma baru. Padahal itu disusun oleh para pakar pendidikan. Itu yang dari atas. Kalau yang dari bawah, itu hanya kegiatan lokal atau disebut muatan lokal (mulok). Cuma masalahnya, mulok ini pada umumnya dipresentasikan dalam kegiatan bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Jepang atau bahasa Arab. Itu adalah budaya asing. Padahal seharusnya, yang kita pelajari adalah budaya lokal kita. Misalnya, bagaimana membuat makanan lokal (kuliner), seni, religi atau mempelajari sejarah lokal kita. Itu lebih memunculkan kreativitas siswa. Sementara mempelajari bahasa asing belum tentu menjadi sebuah jaminan berhasil atau tidaknya dalam mencari kerja kelak. Ini saya anggap sebuah pembodohan”.

    CN : Apakah dalam pengembangan kreativitas ada standarisasi yang ditetapkan diknas?

    Yoyok : “Tidak ada…. Itu terserah sekolah dan menjadi otoritas sekolah masing-masing. Ada kemungkinan kreativitas yang dikembangkan bisa menjadi perhatian Diknas? Saya melihat perhatian itu tetap ada. Bahkan kadang ada beberapa guru diutus untuk belajar di sekolah yang dianggap memiliki prestasi. Namun ujung-ujungnya terbentur juga pada persoalan managemen. Tidak ada tindak lanjut untuk melakukan evaluasi bahkan terkesan ada pembiaran tanpa koreksi. Seharusnya ada sikap dan tindakan yang dilakukan untuk membangun kerangka berpikir. Menurut saya, ini hal yang sangat penting, membangun kerangka berpikir, kreativitas dan nyali. Jika orang tidak memiliki nyali, maka akan mengungkung diri sendiri, akhirnya tidak memiliki kepribadian dan karakter yang jelas. Pada intinya membangun kreativitas dan kompetensi bangsa ini adalah tanggung jawab para tenaga pendidik. Alangkah berdosanya kita jika hanya berkutat pada standarisasi regulasi serta monoteisme tanpa melakukan terobosan dan merubah paradigma seiring berkembangnya peradaban”.(Asri)

    Tak Ikut Memilih Karena Sakit

    Pasien dan Penjaga pasien di RS. Massenrengpulu yang tidak ikut memilih

    Sebanyak 66 orang pasien Rumah Sakit Umum Massenrempulu (Selasa, 22-1-2013) tak dapat menggunakan hak pilihnya dalam PEMILUKADA Gubernur SUL-SEL. Hal ini dikarenakan masih harus dirawat di rumah sakit.

    Seorang pasien bernama Nuriah bersama Rahman suaminya dan Hariani anaknya, terpaksa harus kehilangan hak suaranya karena tak bisa meninggalkan tempat.

    "Saya tidak dapat mencoblos karena saya harus menjaga istri saya di sini", kata Rahman kepada Cakrawala. "Tidak ada petugas yang datang ke sini", tambahnya.

    Bukan itu saja, sekitar 40 orang penghuni asrama perawat  juga tak ikut memilih karena tidak menerima panggilan. Baharuddin, Divisi Perencanaan, Logistik dan Keuangan KPUD Kab.Enrekang yang dihubungi Via handpone mengatakan, Regulasi tidak mengakomodir  adanya TPS keliling. Oleh karena itu, tidak akan ada petugas KPPS yang datang mengunjungi pasien rumah sakit, yang seharusnya keluarga pasien melaporkan ke TPS terdekat  dan kemudian membawa pasien  keluar dari rumah sakit  menuju ke TPS terdekat untuk menggunakan hak pilihnya.

    Hal yang mustahil dilakukan  karena logikanyan orang dirawat di rumah sakit adalah orang yang mempunyai penyakit serius dan tidak bisa beraktifitas layaknya orang sehat. Akan tetapi bukan berarti harus kehilangan hak suara sebagai hak dasar manusia ( warga,red).

    Bukan hanya pasien, orang-orang yang menjaga keluarganya yang sakit terpaksa juga tidak ikut memeriahkan pesta demokrasi ini hanya karena regulasi yang dikeluarkan oleh KPU.

    Mereka berharap mungkin aturan itu perlu ditinjau ulang agar orang-orang yang mungkin tidak dapat mengunjungi TPS karena alasan tertentu tetap dapat menyalurkan hak pilih mereka (Sry Y.N)

    Perhitungan Sementara (Quick Count KCI), Tafaddal Akan Maju Memimpin Bone

    A. Fahsar M. Padjalangi dan Ambo Dalle

    Watampone, Cakrawala News--Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bone dengan nomor urut 4, Tafaddal, Andi Fashar M. Padjalangi-Ambo Dalle, berdasarkan perhitugan cepat (Quick count) oleh Konsultan Citra Indonesia (KCI) berhasil memenangkan Pemilukada Bone,22 Januari 2013.

    KCI merilis pasangan nomor urut 4 tersebut unggul 49,79 persen. Di posisi kedua pasangan Andi Irsan Idris Galigo-Andi Yuslim Patawari (ACCmi) meraup 23,39. Posisi ketiga Andi Taufan Tiro-Andi Promal Pawi. sebanyak 12,64 persen, Andi Mangunsidi Massarapi- Sumardi Sulaiman 10,47 persen, Andi Mustaman-Andi Sultan Pawi. Sementara Andi Mappadeng Dewang-Andi Said Pabokori 2,40 persen.

    Menurut Direktur KCI Barkah Pattimahu dari 5 dapil di Bone, Tafaddal disebut menang di seluruh dapil rata-rata di atas 35 persen dengan tingkat partisipasi 71,94 persen. (Cr3)

    Sementara itu pilkada.web.id, memberitakan hasil Sementara data masuk sampai jam 18.01 sebesar 42.45 %, dengan urutan sebagai berikut:

    1. 3.86 %
    2. 23.82 %
    3. 11.87 %
    4. 48.57 %
    5. 2.84 %
    6. 9.04 %

    Dari data sementara di atas, telah menunjukkan bahwa pasangan dengan nomor urut 4, Tafaddal akan maju memimpin Bone. Semoga harapan seluruh warga akan terpenuhi dengan kepemimpinan Bakal Bupati dan Wakil Bupati Bone yang Baru, Selamat!!!
    sumber:tribun-timur,pilkada.web.id

    Massa ACC Membanjiri Lapangan Persibo Bone

    Para pendukung ACC di Persibo Bone
    Watampone, Cakrawala News--Sejumlah simpatisan ACC, membanjiri lapangan persibo Watampone di Jln. Jendral Sudirman, pada pukul 2 siang tepatnya Rabu 16 Januari 2013. Massa yang datang dari berbagai elemen, antuasias menyambut kandidat Bupati Bone dan wakilnya 2013-2018. Saat dilaksanakan kampanye, suasana begitu semarak. Yel-yel pun dikumandangkan.Teriakan "ACC...!!!ACC...!!!oppoki....Bupati-ta'!!!", lalu diiringi musik Dangdut dengan artis-artis KDI.

    Andi Ikhsan Galigo dan patnernya Andi Yuslim Patawari, Cabup Nomor urut 2 yang diusung oleh Calon Independen dalam hal ini non partai mampu berkompetisi dengan kandidat lainnya. Tergambar saat kampanye di gelar di beberapa tempat dukungannya pun membludak. Sebagian masyarakat mengatakan, "giliran orang muda berbuat untuk Bone”, itu ungkapannya.

    Saat Andi Yuslim berorasi di depan pendukungnya di atas panggung sembari berteriak, ”pilih no 2, no 2 !!! Jangan yang lain!No urut 2 itu angker lho...!!?, dia punya arti...Maksudnya Andi cicang anak kedua dari Bupati Bone Idris Galigo dan saya sendiri anak no 2 juga. semoga saja, Tuhan memberkati no 2 bisa menang, itu alasannya mengapa kami pilih no urut 2...”, paparnya dengan ekplisit. Kita lakukan kampanye damai, tidak saling menghujat satu sama lainnya, bagaimana pemilihan kepala daerah ini, bisa berjalan sukses aman dan kondusif, saya teringat dengan Ucapan Bung Karno katanya, saya hanya butuh 10 orang pemuda itu sudah cukup untuk goyangkan dunia dan sekarang Bone hanya ingin dua pemuda saja, tidak perlu sepuluh! Insya Allah Bone pun bergoncang..!!!, ungkapnya optimis. Kita harapkan kerja sama yang baik dengan masyarakat dari semua unsur tanpa ada diskriminasi. Berikan kami kepercayaan, kesempatan, sebab kami ini masih muda. Kami ingin membangun Bone lebih maju lagi..!!!Potensi Sumber Daya Alam kita cukup maksimal untuk dikelola oleh seorang pemimpin yang bijaksana dan memperhatikan masyarakat Marginal dari keterbelakangan Sumber Daya Manusia. Ekonomi Kerakyatan tetap kami junjung tinggi”olehnya itu berilah kami waktu untuk berbuat di tanah kelahiran kami...!”, tuturnya dengan nada yang begitu tegas, membuat pendukung ACC bersorak dan terpukau mendengar lantunan kalimat kampanye yang tercuat dari bibir A. Yuslim.

    Suasana Kampanye ACC di Persibo Bone
    Pemilihan Bupati Bone periode 2013-2018, seorang Andi Cicang dengan Calon wakilnya Andi Yuslim adalah pasangan ideal, mencanangkan visi misinya ketika dirinya dinobatkan sebagai pemenang pemilu yang di takdirkan Oleh Sang Pencipta.”Kursi hangat kian memanas, visi-misi pun mulai didengungkan di depan publik. Dua sosok pemuda Bone yang memiliki simbol “Generasi Bone Yang Santun”. Bagian dari Visi dan Misi ACC antara lain,
    1. Mewujudkan pemerintahan yang interpreneur.
    2. Meningkatkan kualitas  Sumber Daya  Manusia ( pemberdayaan masyarakat )
    3. Membangun infrastruktur yang handal 
    4. Mempercepat pertumbuhan ekonomi rakyat
    5. Penanggulangan kemiskinan
    6. Revitalisasi pertanian
    7. Pemberdayaan koperasi UKM
    8. Peningkatan pengelolaan BUMD/dan UPTD
    9. Peningkatan kemampuan IPTEK
    10. Perbaikan iklim ketenaga-kerjaan
    11. Pengembangan produk unggulan dan andalan Daerah
    12. Pembentukan daerah tujuan wisata
    13. Pengelolaan keuangan Daerah yang berorientasi kepentingan dan kebutuhan masyarakat
    14. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. (Ani Hasan)


    Panin Bank, Sesali Penebangan Pohon di Jl. Arif Rahman Hakim

    Pepohonan yang ditebang
    Watampone, Cakrawala News--Seminggu yang lalu, di awal Januari 2013, di sekitar Jl. Arif Rahman Hakim ( kandang BajoE ), beberapa pohon besar ditebang oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

    Bank Panin, menyesalkan ulah oknum tersebut pasalnya, pemerintah pusat sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan program Pelestarikan Hutan Kota. Sementara program kerja Bank Panin yakni Panin Peduli Penghijauan merupakan bentuk kerjasamanya dengan pemerintah pusat "Sukseskan Go Green!".

    "Salah satunya hutan kota yang patut dijaga, justru malah ditebang begitu saja, padahal pohon-pohon tersebut sudah rindang dan usianya pun sudah lama. Ternyata, segampang itu orang menebangnya. Sungguh sangat disayangkan, kenapa pihak pemerintah daerah tidak menindaki ulah oknum tersebut...?", ungkap Jufri karyawan Bank Panin Bone yang ditugaskan mengelola penghijauan di Kabupaten Bone, kepada Cakrawala News.

    Add caption
    Katanya lagi, ”Coba bayangkan jika seandainya kita baru mulai menanam, paling cepat kita harus menunggu sampai 5 tahun, itupun pohon belum terlalu besar. Percuma saja kita menanam pohon di dalam kota, jika ternyata pohon yang sudah ada saja kok ditebang begitu saja..”, lirihnya dengan nada kesal.

    Add caption
    "Sama halnya tidak mengindahkan program pemerintah, padahal manfaatnya juga sama manusia, menghindari lonsor dan banjir, apabila pepohonan itu tumbuh besar tanpa diganggu oleh tangan jahil yang tak bertanggung jawab. Kami berharap pemerintah cepat menyikapi hal ini, jangan sampai masih ada pepohonan lain yang ditebang. Terus terang, kita dari pihak Panin Peduli Penghijaun, sangat-sangat kecewa! Percuma saja kita optimalkan penanaman pohon, jika akhirnya ditebang juga. Padahal, proses kerjanya tak semudah membalikkan telapak tangan. Biaya pembibitan butuh cost yang besar, pihak Bank Panin telah menggratiskannya kepada pemerintah Bone untuk direalisasikan penanamannya dan ternyata ada pula oknum yang tidak peduli dengan program Pemerintah tersebut”, imbuhnya.

    Semoga saja, pihak pemerintah melakukan pengawasan di lapangan, dalam hal ini pihak yang berkompeten, agar menindaki ulah oknum tersebut...(Ani Jufri)

    Peningkatan P2BN Diaplikasikan Pemerintah Kabupaten Bone

    Watampone, Cakrawala News--Seiring peningkatan program kerja Pemerintah Pusat, mengenai P2BN (Program Peningkatan Produksi Beras Nasional) menjadi Brand, sinergitas antara Profinsi, Kabupaten dan Kota diaplikasikan dalam bentuk program kerja nasional yang menjadi skala prioritas. Bahkan Gubernur Sulawesi-Selatan, Syahrul Yasin Limpo, membuat kesepakatan bersama dengan para Bupati-nya untuk mensukseskan P2BN.

    Pencapaian target 2 juta ton beras merupakan langkah awal, namun hal itu menjadi bukti keberhasilan pemerintah daerah, sehingga bertambah menjadi 5 juta ton beras. Sementara untuk skala Nasional 10 juta ton beras sampai tahun 2014 merupakan target yang direncanakan ke beberapa provinsi di Indonesia.

    Kabupaten Bone merupakan Daerah penghasil beras terbesar di Sulawesi-Selatan, dengan luas lahan sawah sekitar 28 ribu hektar. Potensinya tersebar di 27 kecamatan, baik itu sawah tadah hujan maupun sawah irigasi dengan menggunakan pola tanam sistem Gadu dan rendengan.

    Dari hasil kerja petani, yang didampingi oleh Dinas pertanian dan Tanaman Pangan sebagai Leading sektor, maka Produktivitas yang dicapai dalam sekali panen untuk komuditi tanaman pangan berupa Padi sebesar 5,6 ton. Untuk komoditi Jagung perhektarnya menghasilkan 5 ton untuk jenis jagung biasa, sementara hibrida 7 ton. Kemudian Komuditi kedelai, hasilnya perhektar adalah 1,9 ton.

    Bidang Produksi yang menangani tanaman pangan dan holtikultura, Ir. Asir selaku Kabid Produksi, yang belum lama ini diberi tanggung-jawab kerja dan Kepala Dinas Ir. Baharuddin, M.Si., antusias melaksanakan Program Pemerintah Pusat yang sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Bone. Ini terlihat dari keberhasilan pencapaian Produksi yang signifikan, menurut Ir. Asir kepada Cakrawala News, saat bertandang di ruang kerjanya.

    Dikatakan pula bahwa, "Animo masyarakat cukup tinggi dengan keberadaan P2BN, di mana kebutuhan petani, terpenuhi mulai dari pengadaan pupuk, pestisida dan benih unggul serta irigasi. Begitu pula dengan pengadaan Alsintan (handtraktor) tahun 2012 sebanyak 124 unit dibagikan kepada kelompok tani pada 27 kecamatan. Ini merupakan bantuan sosial bagi petani untuk dipergunakan pada lahan persawahan.

    Bukan saja dari segi penyediaan Sarana dan Prasarana yang disiapkan pemerintah Pusat dan Daerah, tetapi juga peningkatan sumber daya manusia. Salah satu hal yang sangat urgen untuk dilaksanakan, karena tanpa SDM yang handal, jangan harap program kita akan sukses. "Olehnya itu potensi SDA harus sejalan dengan potensi SDM, walaupun kadang terkendala pada anggaran SDM, namun hal itu tidak merubah pemikiran kita untuk tetap meningkatkan pengetahuan petani yang lebih modern dan mengarah pada mekanisasi",ujar Ir Asir.

    "Dalam kaitannya dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pertanian merupakan salah satu sumber kehidupan masyarakat desa, maka dari itu, nafasnya adalah sumber daya manusia. Sehingga dalam mendukung potensi SDM petani, Dinas Pertanian melakukan SLPTT( Sekolah Lapang Pertanian Terpadu) pada komuditi unggulan yang dilengkapi dengan laboratorium lapangan. Petani yang sudah memiliki kelembagaan kelompok, diikut-sertakan dalam pemilihan latihan SLPTT. Dengan didampingi pihak penyuluh, nantinya mereka lebih terkonsentrasi, lalu SLPHT (Sekolah Lapang Pertanian Hama Terpadu) di kalangan petani yang sudah Ikut SLPHT, hasilnya dicapai maksimal, bahkan ada petani yang sudah mampu melakukannya di lapangan, kendatipun mengajarkan bagi sebagian petani yang belum tahu, tentang keberadaan hama", kata Asir.

    Adapun pengetahuan yang mereka dapatkan mempelajari hama-hama yang merusak tanaman ternyata tidak semua hama dapat dimusnahkan, ada juga yang dibiarkan saja dan hal itu tidak menganggu tanaman tetapi ada juga yang harus dibasmi. Jadi langkah terakhir baru bisa menggunakan pestisida. Tak dapat dipungkiri kelemahan petani kita di bone, kendati terlalu manja dalam penggunaan pupuk Anorganik (kimia). sementara yang ada bantuan pupuk organik. Petani kita tidak terbiasa menggunakan pupuk organik yang efeknya dapat menyuburkan tanah pertanian dibanding dengan pupuk kimia yang dampaknya jika terlalu sering memupuk lahan pertanian, kesuburan tanah (unsur haranya) akan berkurang/ sudah hilang ungkap Asir.

    Satu hal yang perlu pemerintah perhatikan, di mana komuditi kedelai harganya begitu murah perkilo 8000 sampai 5000 rupiah. Kita harapkan pemerintah ikut mencari pangsa pasar agar harga kedelai sedikit punya nilai ekonomi, sementara untuk tanaman hortikultura, kita upayakan tanaman unggulan berupa bawang merah dan cabe yang menjadi prioritas kita nantinya, dengan harapan petani akan lebih sejahtera tingkat kehidupannya.(Ani hasan)

    Intan, Gadis Kecil yang Malang

    Intan, Gadis kecil yang Butuh Uluran tangan Dermawan
    Enrekang, Cakrawala News--Namanya Intan Nur Mutiah, putri ketiga dari pasangan suami istri Rusmin dan Linci, kini berumur 13 bulan. Gadis kecil ini sejak usia 2 bulan mengidap penyakit Hemamehoma sejenis penyakit tumor jinak, yang cukup langka diderita anak seusianya. Penyakit yang bertengger di pelipis kiri hingga menutup telinga dan sebagian leher gadis kecil yang malang ini, mempengaruhi pertumbuhan badannya.Seharusnya gadis seusia Intan sudah bisa berjalan, tapi tidak untuk Intan dia masih harus digendong oleh ibunya.

    Tak banyak yang bisa dilakukan oleh sang ibu, meskipun telah menggunakan JAMKESMAS tapi sang ibu masih saja harus membeli obat suntik sebesar Rp 300.000,-/botol yang digunakan untuk menyuntik benjolan di wajah anaknya. Ibu yang terpisah jauh dari suaminya ini ( sang suami harus merantau ke daerah lain mencari nafkah,red) terpaksa harus pasrah menerima putusan tim Dokter Rumah Sakit Wahidin bahwa Intan baru bisa dioperasi setelah berumur 3 Tahun.Untuk mengurangi rasa sakit, mengurangi cairan dan menekan pertumbuhan bakteri yang ada di dalam benjolan itu, tidak ada jalan lain, Intan harus intensive disuntik seminggu sekali, itu berarti ibu Intan harus mengeluarkan uang Rp 300.000,- perbotol.

    “Rasanya saya sudah tak sanggup lagi membeli obat itu, apalagi obat itu harus saya beli di rumah sakit Dr.wahidin."Keuangan saya betul-betul sudah menipis dan sekarang saya bingung harus bagaimana menghadapi penyakit intan”. Keluhan ini di sampaikan orang tua intan kepada Komunitas Pemerhati Perempuan Massenrempulu(KP2M). Mendengar keluhan masyarakat seperti ini, KP2M tak tinggal diam, ketua lembaga ini segera mecoba membicarakan masalah ini dengan Direktur rumah sakit Umum Massenrempulu, Dr.H. Siswandi, M.kes.

    Intan dan Ibunya
    Harapan KP2M untuk mendapatkan obat suntik gratis yang setara dengan obat yang selama ini dibeli oleh ibu intan tenyata tidak ada. Hanya itu satu-satunya obat yang harus di gunakan sampai intan berumur 3 Tahun. Operasi pun tidak dapat di lakukan saat ini, karena harus dikerjakan oleh tim Dokter ahli bedah, kulit, syaraf dan plastik. Ada komponen syaraf yang sangat halus, fatal justru akan menimbulkan kematian jika ini diangkat terlalu cepat. Jadi semuanya harus dilakukan penuh pertimbangan, Kata Direktur RSU Massenrempulu, Dr.H. Siswandi M.kes.

    Ibu Intan harus bersabar menunggu sampai Intan siap dioperasi. Namun begitu, KP2M tidak akan tinggal diam, lembaga ini tetap mencari bantuan untuk meringankan biaya pengobatan Intan. Bahkan KP2M akan mencoba mengajak komunitas facebook untuk bersama-sama mencurahkan perhatian dan kepedulian terhadap gadis kecil yang malang itu. (SRY YN)


    Keringat Mereka Dihargai Rp.15,000,-/hari

    Bekerja Tak Kenal Hari Libur

    Sampah di Enrekang
     Enrekang, Cakrawala News--Tak ada pilihan lain selain harus tetap bertahan menekuni pekerjaan itu demi mempertahankan hidup, meski upah yang diterimanya tak sepadan dengan resiko kerja dan keringat yang menetes. Sebanyak 19 penyapu jalan perempuan ini setiap hari on time dan tak pandang hari libur demi keindahan dan kebersihan kota Enrekang.

    Pagi-pagi buta, mereka sudah harus berada di jalan protokol dan beberapa tempat tertentu termasuk pasar untuk menunaikan tugasnya.“Kami harus berangkat pagi-pagi bu, sebelum kendaraan lalu-lalang memadati jalan", kata Maria, salah seorang penyapu jalan kepada Cakrawala News.

    Saya sudah harus menyapu pagi-pagi karena rute saya lebih dari 1 kilo meter jauhnya” kata Ibu paruh baya ini. Miris mendengarkan, wanita ini harus menyapu jalanan sepanjang lebih dari 1 kilometer setiap hari dengan upah Rp.15.000,-. Jauh dari standar upah minimum, sementara resiko kerja yang mungkin saja terjadi cukup besar. Mereka bekerja tanpa alat pengaman, tanpa sarung tangan dan masker.

    Kediaman Si Penyapu Jalan
    Kadis kebersihan Mutarsa Lamamma,SE. Yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, daerah belum mampu memberikan upah di atas dari upah yang mereka terima saat ini. Upah yang mereka terima sebesar Rp.15.000,- itu, baru tahun 2012 dinaikkan sebelumnya mereka hanya terima sebesar Rp.13.000,- jadi naik Rp.2000,-. Belum lagi kalau mereka tidak masuk kerja sehari gaji mereka dipotong meskipun mereka tidak masuk karena sakit.Namun selaku pimpinan, dirinya tidak pernah berhenti mengusulkan agar upah penyapu jalan dinaikkan kepada Bupati dan DPRD, namun tetap saja belum bisa terealisasi.

    Tak banyak yang bisa diharapkan oleh 19 penyapu jalan perempuan dengan upah sekecil itu dan mereka berharap tahun ini upah itu minimal bisa naik menjadi Rp.20.000,- sehingga yang sebelumnya mereka hanya bisa terima Rp.450.000,- meningkat menjadi Rp.600.000,-/bulan . (Sry Y N)

    Massa SAYANG, Banjiri Enrekang

    Enrekang, Cakrawala News--Sekitar 30.000 massa pendukung SAYANG Jilid Dua (2) memadati beberapa ruas jalan di Kab.Enrekang sejak pukul 10 pagi (Minggu,13/01/2013). Massa yang bergerak dari Jalan Pahlawan menuju Lapangan Abu Bakar Lambogo ini, sempat macet di lampu merah kurang lebih 30 menit.

    Tak ada yang menyangka kedatangan calon Gubernur bernomor urut 2 ini disambut begitu hangat oleh para pendukungnya.Selain memadati beberapa jalan di Kota Enrekang Lapangan Abu Bakar Lambogo yang berukuran 1400 meter persegi itu tak mampu menampung luapan massa yang datang dari 12 kecamatan di Kab. Enrekang.

    Meskipun demikian, kampanye SAYANG yang menyita konsentrasi massa kurang lebih 3 jam ini berjalan lancar, tertib dan aman.Sahrul Yasin Limpo yang didampingi Agus Arifin Nu’mang dalam orasinya menyampaikan Visi dan Misi dirinya jika terpilih kelak.Intinya calon gubernur dan wakil gubernur ini akan melanjutkan proses pembangunan yang masih tersisa dan akan mensejahterakan masyarakat SULSEL.

    Meski berjalan tertib, aman dan terkendali, kampanye akbar ini tetap mendapat pengawalan ketat oleh anggota kepolisian sebanyak 205 personil. Pengamanan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Enrekang AKBP Ika Waskita, S.H.


    "Tugas yang kami lakukan ini, semata-mata adalah ingin agar semua proses PEMILUKADA berjalan aman dan terkendali tanpa hambatan apapun seperti yang kita inginkan bersama. Oleh karena itu selaku pimpinan saya sebagai Kapolres Enrekang selalu memberikan arahan kepada para anggota agar selalu berjaga-jaga di titik rawan terjadinya gesekan pada saat pelaksanaan kampanye", tegas Kapolres Enrekang AKBP Ika Waskita, S.H (SRY Y.N)

    Peningkatan Kualitas Pendidikan Skala Prioritas

    Kabid Program Ibrahim Yukkas, ST.Msi.
    Watampone, Cakrawala News--Dinas pendidikan Bone, tahun 2013 akan memprioritas program kerja menuju sasaran pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia bagi tenaga pengajar. Hal ini sangat penting untuk dilaksanakan. Olehnya itu, Pemerintah Daerah dalam penerapannya, tentunya akan dihadapkan pada cost/biaya dalam anggarannya, untuk penunjang kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten Bone.

    Kabid Program Ibrahim Yukkas, ST.Msi kepada Cakrawala News mengatakan, "rencana kegiatan kita mengarah pada peningkatan mutu, antara lain kompetensi guru, peningkatan SDM Pengawas dan Kepala Sekolah yang sebagai stakeholder pendidikan. Indikatornya adalah mendekatkan kualitas pendidikan secara Global mengingat sarana fisik belajar seperti  Ruang Kelas Belajar, bangunan sekolah perpustakaan dan lain sebagainya dari tahun kemarin telah diakomodir pembangunannya melalui dana Blokgrand dan DAK. Olehnya itu karena fasilitas sudah maksimal kini SDM mulai ditingkatkan", ungkap Yukkkas.

    Apa yang dilontarkan memang telah terwujud, Beliau pun mengatakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, kelembagaan musyawarah guru mata pelajaran mulai dari tingkat SD, SLTP sampai SLTA seringkali diadakan workshop.  Agar para guru mata pelajaran dapat meningkatkan pengetahuan mereka terkait pengembangan ilmu yang diajarkan di sekolahnya masing-masing, lebih bermutu lagi. Sehingga bagi siswa dan murid, dapat mengadopsi apa yang didapatkan dari gurunya.

    “Maka dari itu, setiap guru mata pelajaran punya keahlian pada masing-masing bidang studi, bahkan kita akan mengkombinasikan IT, (akses internet) dengan buku panduan, guna mendapatkan tambahan pengetahuan, karena boleh jadi, mata pelajaran yang tidak ada dalam buku, dapat dilihat melalui Internet. Jadi setiap guru bidang studi harus tahu tentang IT dan mengaplikasikannya. Sungguh ironis, bilamana siswa lebih mampu mengakses internet ketimbang gurunya”, tuturnya  kepada Cakrawala News.

    "Terkait soal pembangunan khususnya RKB, hampir keseluruhan sekolah sudah dibangun RKB dan target kita sampai 2014 tidak ada lagi sekolah yang RKB-nya tidak layak pakai. Pemerintah Daerah akan menuntaskan secara optimal, yang jelas sarana dan prasarana pendidikan digenjot dengan bantuan Pusat, Provinsi dan Daerah.

    Olehnya itu, harapan kita selaku stakeholder, akan tetap memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat, tanpa adanya diskriminasi”, imbuhnya optimis. (Ani Hasan)

    Program PNPM Membawa Angin Segar di Masyarakat

    Nasrullah, Kabid Usaha Ekonomi dan Masyarakat
    Watampone, Cakrawala News--Dalam  rangka  menanggulangi angka kemiskinan di Kabupaten Bone, kehadiran PNPM, sangat dirasakan manfaatnya. PNPM, yang terdiri dari PIP, Pisaw dan Mandiri Pedesaan, P2KP, terbukti dapat membawa angin segar, bagi pembangunan infrastruktur masyarakat  sekaligus  penguatan ekonomi kerakyatan.

    Hal ini sangat membantu pemerintah Kabupaten Bone, dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera.Terkait kebijakan pemerintah yang  membuat “Program pada Tuo” action plan-nya mulai tahun 2013-2018, Bappeda selaku koordinator melibatkan semua SKPD untuk bersama-sama memikirkan besarnya   jumlah rakyat miskin di Bone untuk ditekan sedemikian rupa  agar  tidak  terjadi pembludakan dari tahun-ketahun. Dengan adanya Program 

    Pada Tou yang merupakan inovasi baru dari inisiatif pemerintah Daerah, bagaimana menurunkan angka kemiskinan, sehingga Badan pemberdayaan Masyarakat desa ikut andil di dalamnya, di temui di ruang kerjanya, Cakrawala News beserta Akselerasi” melakukan wawancara singkat. Nasrullah, Kabid Usaha Ekonomi dan Masyarakat yang diberi tanggung-jawab memanage  kegiatan PNPM.

    Dijelaskan lagi kepada rekan media, bahwa  sehubungan dengan program Pada Tuo, erat kaitannya dengan PNPM dalam mengakselerasikan apa yang menjadi tujuan pemerintah yakni menekan angka kemiskinan. Sebelum pada Tuo, dirilis oleh Pemda, memang PNPM sasarannya memberdayakan masyarakat  dari ketidakmampuannya, wakil bupati sebagai ketua pelaksana di daerah, Bappeda sekertaris, BPMD leading sektor, sejak tahun 2007 alokasi anggaran yang disuplai pusat ke Bone, sekitar 7 milyar, di tambah cost sharing 20 persen dari APBD II. Pada saat itu, status bone masih dalam skala tertinggal pembangunannya, sehingga dari tahun-ketahun, angka 7 milyar bertahap mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan perkembangan  di lapangan dana BLM ( bantuan lansung masyarakat) mulai  ditingkatkan atas penilaian pusat dan provinsi SUL_SEL.

    Porsi anggaran tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 hingga 2013 posisinya berada pada nominal 28 milyar dan itu cukup menggembirakan. Bagi kita sebagai aparatur pemerintah, sangat senang ketika PNPM mulai bergerak apik di masyarakat dan ternyata membuahkan kemajuan yang luar biasa, karena masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

    Berdasarkan hal di atas maka di tahun 2013, costnya mulai dikurangi, mengingat fisik sudah optimal, sehingga tak perlu lagi anggaran disuplai banyak kecamatan yang memiliki masyarakat miskin yang banyak terutama di daerah Bontocani, perhatian pemerintah sementara tertuju ke sana.
    Secara general, mulai tahun 2004, PNPM sudah diprogramkan dan diakui pula bahwa Bone penerima manfaat yang terbesar dibanding dari daerah lain. Alokasi anggaran PNPM angkanya besar, seiring berjalannya kegiatan di lapangan, kita upayakan angka kemiskinan menurun hingga 10 persen dari data yang ada. Olehnya itu sasaran kita pada bidang sektoral. Orientasi  kita pada pemberdayaan masyarakat miskin, yang ada di desa dan kelurahan. Bagaimana menciptakan ruang gerak masyarakat untuk membuka peluang bisnis, dengan melihat potensi yang ada di sekitarnya, seperti menciptakan home industri rumah tangga, bagi usaha kecil saja belum sampai pada tingkat menengah lantaran keterbatasan anggaran.

    ”PNPM telah menyediakan penguatan Modal usaha, bagi kaum perempuan yang dinamakan SPP (Simpan Pinjam kelompok Perempuan ) dan hal itu berjalan sukses. Dana yang telah berkembang di masyarakat SPP, senilai 26 milyar, perorang menerima dana modal usaha sebesar 5 juta rupiah. Itupun masih bisa ditingkatkan jika dana dari pusat sedikit. Maksimal 27 Kecamatan telah terbentuk kelompok Simpan Pinjam Perempuan. Dan semuanya eksis, walaupun hal ini berjalan baik namun ada juga problem yang biasa kita temukan di lapangan, yakni adanya penunggakan yang terjadi,  yang lamban dalam mengembalikan dana tersebut, tetapi tidak seberapa besarnya dari nominal yang ada”, imbuh Nasrullah.

    ”Apabila ditemukan anggota yang terlambat membayar kredit, maka diadakan musyawarah bersama dengan anggota SPP, sehingga anggota yang menunggak bisa mengerti akan tanggung-jawabnya. Kita berharap dana ini dapat bergulir ke calon SPP lainnya yang belum disentuh kelompok, masih banyak tersebar di seluruh Kabupaten Bone. Dengan bantuan dana ini masyarakat bisa membuka usaha yang beraneka ragam jenisnya”, kata Nasrullah.

    “Tahun 2012 anggaran PNPM pedesaan sebesar 16 milyar ditambah pendampingnya 5 persen, sementara tahun 2013 anggarannya 17 milyar dengan dana cost sharingnya. Rencananya pemerintah pusat akan mengakhiri program PNPM sampai 2014. Sesuai kebijakan SBY, lantaran telah berakhir masa pemerintahannya. Terkait "Pada Tuo" yang fokus pada sektor Pendidikan dan Kesehatan".

    "Kita berupaya mensingkronkan dengan program kita. Fasilitas pendidikan dan kesehatan akan kami pikirkan serta menyeimbangkan apa yang telah tertuang di dalamnya, misalnya pembangunan Pustu, POSKESDES dan juga menyiapkan sarana belajar. Tentunya segala kegiatan yang kita lakukan pasti punya kendala  dan biasanya kami temukan adanya pola pikir masyarakat yang sulit dirubah. SDM mereka minim, namun setelah program ini berjalan baik, akhirnya perlahan-lahan pola pikir mereka bisa berubah ke arah yang lebih baik, dengan harapan pemerintah daerah tetap ada perhatian serius kepada masyarakat miskin yang butuh uluran tangan. Apapun bentuknya selama itu bisa merubah  kehidupan mereka,” tandas Nasrullah dengan optimis.  (Ani Jufri)

    KBR Tahun 2013 Masih Program Lanjutan


    Add caption
    Watampone, Cakrawala News--Menyoal  keberadaan KBR (Kebun Bibit Rakyat) yang merupakan program Nasional masih berlanjut  hingga tahun anggaran 2013, di mana kegiatan terfokus pada pembenihan dan penanaman sesuai kondisi lapangan. Animo masyarakat tani sangat antusias dalam ikut serta mensukseskan program KBR, terbukti banyaknya  pemohon  calon petani lahan yang mengajukan proposal ke bidang  pengelola KBR. Dan sementara ini masih ditampung oleh pemerintah daerah untuk diusulkan ke Balai Jeneberang.

    ”Memang tak dipungkiri potensi lahan kritis di kabupaten Bone cukup luas untuk pengembangan kebun benih rakyat yang tersebar di beberapa kecamatan termasuk kecamatan Kajuara. Terdapat 91 Desa yang ikut dalam program KBR sudah terealisasi dan tidak menutup kemungkinan akan  ada tambahan KBR di tahun ini”, kata pengelola KBR Dishut Bone, Suryadi,  kepada Wartawan Cakrawala News.
    Mengapa  petani sangat merespon untuk mendapatkan proyek KBR dari pemerintah..?Alasannya, sejak tahun 2010 sampai sekarang ini, bibit pohon yang sudah ditanam kini  tingginya mencapai 7 meter ( tahun 2012), apalagi pohon jati putih, sisa menunggu dua tahun lagi, jati putih sudah dapat diproduksi.
    Add caption
    Waktu bergulir begitu cepat, pertumbuhan jati putih terlihat semakin tinggi,  masyarakat yang ikut menanam benih tersebut berasa diambang keberhasilan. Terbayang nilai rupiah yang  akan menjadi tumpuan harapan mereka  yang memang hidup dari hasil pertanian. “Inilah yang membuat petani semakin giat untuk menanam pohon”, ujar Suryadi senang,
    “Semoga saja cita-cita mereka untuk mendapatkan kehidupan yang layak dapat terimplementasikan dengan adanya Program KBR ini. Hanya saja, kami terkendala soal SDM, petani kita masih perlu peningkatan ilmu pengetahuan tentang teknis  KBR, Oleh karena anggaran pusat yang  terbatas untuk  mengakomodir item kegiatan, maka solusi yang diambil pemerintah, yakni  melakukan peningkatan SDM melalui pelatihan, sebagaimana kita ketahui bahwasanya, tenaga penyuluh  lapangan masih minim, namun kondisi tersebut,  masih bisa diatasi, imbuhnya.(Ani Hasan)

    Kampanye SYL di Enrekang

    SYL Kampanye di Enrekang
     Jadwal kampanye pasangan nomor urut 2, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di Lapangan Batilli Enrekang siang ini dipadati ribuan massa. Walau kampanye akbar ini dipusatkan di kota Enrekang, namun massa yang hadir juga didatangkan dari wilayah Duri Kompleks yang meliputi 7 kecamatan di antaranya Anggeraja, Alla, Curio, Baraka, Masalle, Baroko, Buntu Batu dan Kecamatan Malua.


    "Ribuan massa saya gerakkan dari Duri Kompleks, ini bentuk dukungan total ke Sayang," kata Ketua Tim Kapal Induk Enrekang, Abd Syukur Dj, Minggu 13 Januari. Walau tidak menggelar kampanye akbar di wilayah Duri, namun pemusatan kampanye Sayang di Lapangan Batilli Enrekang yang dihadiri ribuaan massa disebutkan telah mewakili dukungan mayoritas warga Enrekang untuk Sayang. 

    Pemilih di wilayah Duri sendiri merupakan pemilih terbesar di Enrekang dibanding Kecamatan Cendana, Maiwa, Bungin dan Enrekang. (nur)
    sumber:fajaronline
    foto:sri(cakrawalanews)

    Kesiapan PANWASLU BONE Menjelang PEMILUKADA

    Nurmala Dewi, S.Pd.

    Watampone, Cakrawala News - Dalam rangka menjelang pemilihan kepala Daerah tingkat I dan II yang akan dilaksanakan secara bersamaan, yakni pada tanggal 22 januari 2013 mendatang, Panwaslu Kabupaten Bone sebagai penyelenggara pemilu daerah ini, sudah jauh-jauh hari menyiapkan segala sarana dan prasarananya untuk kebutuhan penyelenggara panwaslu sampai ke tingkat kecamatan, demikian penuturan Nurmala Dewi, S.Pd. selaku Sekertaris Panwaslu Bone, kepada Cakrawala News, di ruang kerjanya, kemarin (Jum'at, 12 januari 2013)."Untuk mensukseskan pemilihan kepala Daerah, baik itu pemilihan Gubernur maupun Bupati, kami diasup dana via APBD I sebesar 1,7 milyar dan APBD II 2,5 milyar, yang akan dipergunakan selama kegiatan pemilukada berlangsung.

    Sementara ini kami (panwaslu:red) telah melakukan MOU, kepada pihak terkait guna melaksanakan pemilukada dengan baik dengan menggunakan anggaran seefektif dan seefisien mungkin sampai pada hari H-nya. Alhamdulillah 27 kecamatan siap bekerja dengan baik dan tak ada kendala teknis maupun kendala admnistrasi yang kami temukan di lapangan, kru kami siap memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat Kabupaten Bone, demi suksesnya pemilihan kepala Daerah yang tinggal beberapa hari lagi",lanjutnya.

    "Sejak berdirinya Panwaslu Kabupaten Bone, kita sudah memberikan pelatihan bagi tenaga kami yang ada di kecamatan, koordinasi tetap berjalan sempurna, arahan serta pembekalan telah  dipersiapkan sedini mungkin, agar pada saat penyelenggaraan mereka tidak kaku dan pengawasan tetap intens, apalagi menyangkut administrasi", imbuhnya.(Ani Hasan.

    Polres Enrekang Berhasil Menangani 115 Kasus

    Kapolres Enrekang AKBP Ika Waskita,S.H.
    Tahun 2012 atau dalam kurun waktu satu tahun, Polres Enrekang menangani 115 kasus, mulai dari kasus ringan hingga kasus berat. Dari 115 kasus tersebut, terdapat dua kasus korupsi, 4 kasus narkoba, 3 kasus KDRT, 1 kasus pelecehan dan 1 pula kasus pemerkosaan terhadap perempuan dewasa, 6 kasus kekerasan terhadap anak, 5 di antaranya kekerasan seksual dan 1 kasus kekerasan fisik. Sedangkan selebihnya adalah kasus judi togel, pencurian, sabung ayam dan miras. Sedangkan untuk polsek se-wilayah kerja Polres Enrekang, kasus sedang target 8 selesai 28 kasus, kasus mudah target 18 selesai 24 kasus.

    Dari pemaparan hasil penanganan kasus di atas, dipastikan Polres Enrekang di bawah kepemimpinan AKBP Ika Waskita S.H dianggap sukses menyelesaikan kasus perkasus hingga tuntas, itu terihat dari kasus berat yang ditarget selesai dua kasus, tapi mampu diselesaikan hingga 12 kasus, itu berarti ada peningkatan 600% dari target yang ditetapkan. Kapolres Enrekang AKBP Ika Waskita S.H, mengatakan keberhasilan ini karena dirinya memberikan penekanan kepada Kasat Serse dan para Kapolsek agar menangani kasus sesuai dengan target yang telah ditentukan. Untuk penyelesaian kasus mudah target 1 bulan, kasus sedang 2  bulan, dan kasus berat 6 bulan harus selesai, sehingga setiap anggota merasa punya kewajiban dan tanggung-jawab.

    Selain penangnan kasus yang dilakukan secara proporsional dan tidak asal P21 Kapolres Enrekang juga selalu melakukan koordinasi dengan jaksa penuntut umum. Untuk tahun 2013, Polres Enrekang akan meningkatkan sistim pengamanan dan tetap melakukan giat operasi untuk terget kasus narkoba, curas, curat, senpi dan miras, hal ini dilakukan melihat eskalasi meningkatnya kasus teroris, apalagi dengan ditangkapnya 3 tersangka teroris di kelurahan Kalosi Kec. Alla Enrekang (SRY Y.N)

    Densus 88 Tangkap 3 Teroris di Enrekang

    Polres Enrekang Gelar Operasi "CIPTA KONDISI"

    Add caption
    Enrekang, Cakrawala News-Terkait ditemukannya 3 teroris di kelurahan Kalosi, Kec. Alla Kabupaten Enrekang oleh Densus 88, maka Polres Enrekang saat ini giat melakukan operasi "Cipta Kondisi". Operasi tersebut dilakukan minimal dua kali seminggu, serentak Sekabupaten Enrekang dan atau secara acak, situasi dengan kondisi pada saat itu. Kapolres Enrekang AKBP Ika Waskita S.H mengatakan operasi dimaksud bertujuan memperkecil ruang gerak para teroris, melakukan penangkapan terhadap pengendara yang terbukti membawa  senjata api, senjata tajam, bahan peledak dan lain sebagainya yang dianggap berbahaya serta mengganggu ketertiban dan keamanan.

    Sulawesi-Selatan disinyalir sebagai daerah terbesar ke-delapan di Indonesia menjadi sarang Teroris dan Kab. Enrekang termasuk di dalamnya.Hal Ini terbukti dengan ditangkapnya tiga orang teroris yakni Syarifuddin, Fadly, Sabri alias Papa Fahri  Bin Baco. Dan kini ketiganya telah diterbangkan ke Jakarta bersama barang bukti.

    Kapolres Enrekang menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap waspada terhadap setiap pergerakan-pergerakan yang mencurigakan. Kapolres juga meminta kepada RT/RW  dan Kepala Desa agar mencatat dan  melaporkan jika ada warga yang masuk dan keluar di wilayah kerja mereka masing-masing untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan apalagi ini menjelang Pilkada sangat rawan dan rentan terhadap gesekan. ( Sry Y.N)

    Kapolres Wajo Siap Pra-Peradilan


    Rumah Tahanan Klas IIB Sengkang
    Sengkang, Cakrawala News - Selain ajudan Kapolres, masih ada anggota Polisi lainnya yang hadir di ruangan tunggu menemani wartawan Cakrawala News siang itu. (Jum’at 11 Januari 2013). Suara perbincangan terdengar dari dalam ruangan Kapolres yang diselingi dengan suara tertawa terbahak-bahak.  Tak lama setelah Kasatreskrim masuk, Nampak pula Wakapolres keluar dari ruangan menggunakan baju kaos warna putih. “Mungkin pertemuan ini agak penting. sebab dihadiri oleh Kasatres dan Wakapolres” ujar ajudan.

    Kapolres Wajo
    Selang beberapa menit kemudian pintu ruangan terbuka. Empat  orang Nampak keluar dari dalam ruangan. Salah satunya diketahui bernama Sudirman, aktivis dari salah satu LSM lokal.  Keterangan sebelumnnya pernah dijelaskan oleh Kasatreskrim bahwa LSM tersebut mendampingi Haji Saide melaporkan kasus curnak yang kemudian Supardi cs ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polres Wajo.

    Sejak Supardi cs ditangkap, indikasi adanya penganiayaan dalam sel dan rekayasa kronologis kejadian perkara kian menyengat baunya. Barang bukti dan saksi yang dimiliki oleh penyidik, diduga tidak akurat dan belum mengarah pada peristiwa sesungguhnya. Dari keterangan para tersangka yang direkam oleh tim investigasi LMR-RI Komda Bone, menjelaskan adanya skenario yang dipaksakan yang berujung pada tindak kekerasan oknum  aparat saat Supardi cs ditangkap dan ditahan di Polres Wajo. Gambar tanda adanya penganiayaan yang dialami oleh Supardi dan Andi Andu telah dilaporkan dan diserahkan ke pengacara LMR-RI Komwil Makassar untuk ditindak lanjuti. Tegas Ketua LMR-RI Komda Bone, Sry Ritaharty.

    Hal ini yang diklarifikasi oleh LMR-RI ke Kapolres Wajo siang itu. Dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum penegak hukum di Polres Wajo, hanya sekejap menampakkan reaksi sang Kapolres. Saat itu ia memerintahkan untuk memanggil Kepala satuan untuk tahanan dan barang bukti (Kasat Tahtik). Namun setelah ada laporan, bahwa yang bersangkutan sementara dalam perjalanan, Kapolres kemudian meralat. “Sampaikan agar tidak usah. Nanti lain kali”, kata Kapolres Wajo, AKBP. Masrur, SH.Sik.


    Add caption
    Menanggapi pertanyaan tim investigasi LMR-RI soal perkembangan kasus serta bukti yang dimiliki oleh penyidik, Kapolres yang didampingi oleh Kasatreskrim saat itu, enggan berkomentar terkait hal itu. Meski sebelumnnya, sang Kasatres mulai menjelaskan tentang adanya upaya konfrontir di Rutan Wajo antara tersangka dengan terduga penadah. “Kita sudah konfrontir mereka dan ada bukti rekaman yang kita simpan”, kata Kasatreskrim,
    AKP. Aska Mappe.

    Secara terpisah, Supardi yang dihubungi saat itu membenarkan jika mereka telah dipertemukan dengan Iskandar selaku terduga penadah. “Kami memang dipertemukan tetapi Iskandar ketika itu lebih banyak diam. Soal hasil curian yang disebut-sebut diserahkan ke Iskandar, itu hanya rekayasa yang dilakukan oleh pelapor. Iskandar siapa pun yang dipanggil untuk dipertemukan dengan kami, tidak akan kami akui seperti arahan penyidik. Sebab kami memang  tidak pernah melakukan atau merasa pernah menyerahkan sesuatu pada seseorang yang bernama Iskandar. Apalagi hasil sapi curian yang dituduhkan sama kami”, kata Supardi yang menghentikan pembicaraan via telepon karena kedatangan seseorang. Orang itu disebut oleh Supardi  sebagai orang dekat si pelapor (Haji Saide-red), kata Supardi sambil menutup pembicaraan.

    Beberapa kejanggalan dalam kasus ini memang menimbulkan tanda tanya yang perlu ditemukan jawabannya. Seperti pengakuan dari para tersangka yang diperlakukan secara tidak manusiawi. Berikutnya, surat penahanan yang tidak sampai pada masing-masing keluarga. Yang aneh, surat penangkapan kemudian baru muncul setelah investigasi awal dilakukan oleh LMR-RI. Pengakuan masing-masing keluarga korban baru menerima surat tersebut pada tanggal 4 Januari 2013. Padahal penangkapan dilakukan pada tanggal 6 Desember 2012.

    Suasana Kediaman Keluarga Supardi saat dikunjungi Wartawan Cakrawala News dan Ketua LMR-RI Komda Bone
    Kearogansian aparat penegak hukum pada jajaran Polres Wajo semakin nampak. Kapolres Wajo, AKBP. Masrur siap dipra-peradilan. “Kita tidak gentar dipra-peradilan. Silahkan saja…..”, kata Masrur saat ditemui di ruang kerjanya.

    Informasi terakhir diterima oleh LMR-RI malam itu dari keluarga tersangka, kian menunjukkan keberingasan aparat dengan memukul tersangka di dalam Rutan. Anehnya, petugas Rutan diduga ikut memukul hanya karena Supardi menolak menanda tangani berkas yang disodorkan oleh penyidik.” Ujar Sri melaporkan ke redaksi Cakrawala News. Ia berjanji akan membawa keluarga tersangka yang mengalami kekerasan ke Propam Polda untuk melapor sekaligus mendaftarkan pra peradilan Polres Wajo dalam minggu ini. Tegas ketua LMR-RI Komda Bone, Sry Ritaharty. (Bersambung…..)

    Ikuti terus perkembangan kasus ini melalui website kami…!

    Baca postingan sebelumnya Kasus curnak Supardi cs, ganjal
    Baca juga yang  di sini..
     
     
    Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
    Copyright © 2011. Belajar Blog Koe - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger