Headlines News :
Home » , , , » Peningkatan P2BN Diaplikasikan Pemerintah Kabupaten Bone

Peningkatan P2BN Diaplikasikan Pemerintah Kabupaten Bone

Written By Unknown on Selasa, 15 Januari 2013 | 07.25

Watampone, Cakrawala News--Seiring peningkatan program kerja Pemerintah Pusat, mengenai P2BN (Program Peningkatan Produksi Beras Nasional) menjadi Brand, sinergitas antara Profinsi, Kabupaten dan Kota diaplikasikan dalam bentuk program kerja nasional yang menjadi skala prioritas. Bahkan Gubernur Sulawesi-Selatan, Syahrul Yasin Limpo, membuat kesepakatan bersama dengan para Bupati-nya untuk mensukseskan P2BN.

Pencapaian target 2 juta ton beras merupakan langkah awal, namun hal itu menjadi bukti keberhasilan pemerintah daerah, sehingga bertambah menjadi 5 juta ton beras. Sementara untuk skala Nasional 10 juta ton beras sampai tahun 2014 merupakan target yang direncanakan ke beberapa provinsi di Indonesia.

Kabupaten Bone merupakan Daerah penghasil beras terbesar di Sulawesi-Selatan, dengan luas lahan sawah sekitar 28 ribu hektar. Potensinya tersebar di 27 kecamatan, baik itu sawah tadah hujan maupun sawah irigasi dengan menggunakan pola tanam sistem Gadu dan rendengan.

Dari hasil kerja petani, yang didampingi oleh Dinas pertanian dan Tanaman Pangan sebagai Leading sektor, maka Produktivitas yang dicapai dalam sekali panen untuk komuditi tanaman pangan berupa Padi sebesar 5,6 ton. Untuk komoditi Jagung perhektarnya menghasilkan 5 ton untuk jenis jagung biasa, sementara hibrida 7 ton. Kemudian Komuditi kedelai, hasilnya perhektar adalah 1,9 ton.

Bidang Produksi yang menangani tanaman pangan dan holtikultura, Ir. Asir selaku Kabid Produksi, yang belum lama ini diberi tanggung-jawab kerja dan Kepala Dinas Ir. Baharuddin, M.Si., antusias melaksanakan Program Pemerintah Pusat yang sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Bone. Ini terlihat dari keberhasilan pencapaian Produksi yang signifikan, menurut Ir. Asir kepada Cakrawala News, saat bertandang di ruang kerjanya.

Dikatakan pula bahwa, "Animo masyarakat cukup tinggi dengan keberadaan P2BN, di mana kebutuhan petani, terpenuhi mulai dari pengadaan pupuk, pestisida dan benih unggul serta irigasi. Begitu pula dengan pengadaan Alsintan (handtraktor) tahun 2012 sebanyak 124 unit dibagikan kepada kelompok tani pada 27 kecamatan. Ini merupakan bantuan sosial bagi petani untuk dipergunakan pada lahan persawahan.

Bukan saja dari segi penyediaan Sarana dan Prasarana yang disiapkan pemerintah Pusat dan Daerah, tetapi juga peningkatan sumber daya manusia. Salah satu hal yang sangat urgen untuk dilaksanakan, karena tanpa SDM yang handal, jangan harap program kita akan sukses. "Olehnya itu potensi SDA harus sejalan dengan potensi SDM, walaupun kadang terkendala pada anggaran SDM, namun hal itu tidak merubah pemikiran kita untuk tetap meningkatkan pengetahuan petani yang lebih modern dan mengarah pada mekanisasi",ujar Ir Asir.

"Dalam kaitannya dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pertanian merupakan salah satu sumber kehidupan masyarakat desa, maka dari itu, nafasnya adalah sumber daya manusia. Sehingga dalam mendukung potensi SDM petani, Dinas Pertanian melakukan SLPTT( Sekolah Lapang Pertanian Terpadu) pada komuditi unggulan yang dilengkapi dengan laboratorium lapangan. Petani yang sudah memiliki kelembagaan kelompok, diikut-sertakan dalam pemilihan latihan SLPTT. Dengan didampingi pihak penyuluh, nantinya mereka lebih terkonsentrasi, lalu SLPHT (Sekolah Lapang Pertanian Hama Terpadu) di kalangan petani yang sudah Ikut SLPHT, hasilnya dicapai maksimal, bahkan ada petani yang sudah mampu melakukannya di lapangan, kendatipun mengajarkan bagi sebagian petani yang belum tahu, tentang keberadaan hama", kata Asir.

Adapun pengetahuan yang mereka dapatkan mempelajari hama-hama yang merusak tanaman ternyata tidak semua hama dapat dimusnahkan, ada juga yang dibiarkan saja dan hal itu tidak menganggu tanaman tetapi ada juga yang harus dibasmi. Jadi langkah terakhir baru bisa menggunakan pestisida. Tak dapat dipungkiri kelemahan petani kita di bone, kendati terlalu manja dalam penggunaan pupuk Anorganik (kimia). sementara yang ada bantuan pupuk organik. Petani kita tidak terbiasa menggunakan pupuk organik yang efeknya dapat menyuburkan tanah pertanian dibanding dengan pupuk kimia yang dampaknya jika terlalu sering memupuk lahan pertanian, kesuburan tanah (unsur haranya) akan berkurang/ sudah hilang ungkap Asir.

Satu hal yang perlu pemerintah perhatikan, di mana komuditi kedelai harganya begitu murah perkilo 8000 sampai 5000 rupiah. Kita harapkan pemerintah ikut mencari pangsa pasar agar harga kedelai sedikit punya nilai ekonomi, sementara untuk tanaman hortikultura, kita upayakan tanaman unggulan berupa bawang merah dan cabe yang menjadi prioritas kita nantinya, dengan harapan petani akan lebih sejahtera tingkat kehidupannya.(Ani hasan)

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar Blog Koe - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger