Headlines News :
Home » , , , , , , » Kapolres Wajo Siap Pra-Peradilan

Kapolres Wajo Siap Pra-Peradilan

Written By Unknown on Jumat, 11 Januari 2013 | 09.55


Rumah Tahanan Klas IIB Sengkang
Sengkang, Cakrawala News - Selain ajudan Kapolres, masih ada anggota Polisi lainnya yang hadir di ruangan tunggu menemani wartawan Cakrawala News siang itu. (Jum’at 11 Januari 2013). Suara perbincangan terdengar dari dalam ruangan Kapolres yang diselingi dengan suara tertawa terbahak-bahak.  Tak lama setelah Kasatreskrim masuk, Nampak pula Wakapolres keluar dari ruangan menggunakan baju kaos warna putih. “Mungkin pertemuan ini agak penting. sebab dihadiri oleh Kasatres dan Wakapolres” ujar ajudan.

Kapolres Wajo
Selang beberapa menit kemudian pintu ruangan terbuka. Empat  orang Nampak keluar dari dalam ruangan. Salah satunya diketahui bernama Sudirman, aktivis dari salah satu LSM lokal.  Keterangan sebelumnnya pernah dijelaskan oleh Kasatreskrim bahwa LSM tersebut mendampingi Haji Saide melaporkan kasus curnak yang kemudian Supardi cs ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polres Wajo.

Sejak Supardi cs ditangkap, indikasi adanya penganiayaan dalam sel dan rekayasa kronologis kejadian perkara kian menyengat baunya. Barang bukti dan saksi yang dimiliki oleh penyidik, diduga tidak akurat dan belum mengarah pada peristiwa sesungguhnya. Dari keterangan para tersangka yang direkam oleh tim investigasi LMR-RI Komda Bone, menjelaskan adanya skenario yang dipaksakan yang berujung pada tindak kekerasan oknum  aparat saat Supardi cs ditangkap dan ditahan di Polres Wajo. Gambar tanda adanya penganiayaan yang dialami oleh Supardi dan Andi Andu telah dilaporkan dan diserahkan ke pengacara LMR-RI Komwil Makassar untuk ditindak lanjuti. Tegas Ketua LMR-RI Komda Bone, Sry Ritaharty.

Hal ini yang diklarifikasi oleh LMR-RI ke Kapolres Wajo siang itu. Dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum penegak hukum di Polres Wajo, hanya sekejap menampakkan reaksi sang Kapolres. Saat itu ia memerintahkan untuk memanggil Kepala satuan untuk tahanan dan barang bukti (Kasat Tahtik). Namun setelah ada laporan, bahwa yang bersangkutan sementara dalam perjalanan, Kapolres kemudian meralat. “Sampaikan agar tidak usah. Nanti lain kali”, kata Kapolres Wajo, AKBP. Masrur, SH.Sik.


Add caption
Menanggapi pertanyaan tim investigasi LMR-RI soal perkembangan kasus serta bukti yang dimiliki oleh penyidik, Kapolres yang didampingi oleh Kasatreskrim saat itu, enggan berkomentar terkait hal itu. Meski sebelumnnya, sang Kasatres mulai menjelaskan tentang adanya upaya konfrontir di Rutan Wajo antara tersangka dengan terduga penadah. “Kita sudah konfrontir mereka dan ada bukti rekaman yang kita simpan”, kata Kasatreskrim,
AKP. Aska Mappe.

Secara terpisah, Supardi yang dihubungi saat itu membenarkan jika mereka telah dipertemukan dengan Iskandar selaku terduga penadah. “Kami memang dipertemukan tetapi Iskandar ketika itu lebih banyak diam. Soal hasil curian yang disebut-sebut diserahkan ke Iskandar, itu hanya rekayasa yang dilakukan oleh pelapor. Iskandar siapa pun yang dipanggil untuk dipertemukan dengan kami, tidak akan kami akui seperti arahan penyidik. Sebab kami memang  tidak pernah melakukan atau merasa pernah menyerahkan sesuatu pada seseorang yang bernama Iskandar. Apalagi hasil sapi curian yang dituduhkan sama kami”, kata Supardi yang menghentikan pembicaraan via telepon karena kedatangan seseorang. Orang itu disebut oleh Supardi  sebagai orang dekat si pelapor (Haji Saide-red), kata Supardi sambil menutup pembicaraan.

Beberapa kejanggalan dalam kasus ini memang menimbulkan tanda tanya yang perlu ditemukan jawabannya. Seperti pengakuan dari para tersangka yang diperlakukan secara tidak manusiawi. Berikutnya, surat penahanan yang tidak sampai pada masing-masing keluarga. Yang aneh, surat penangkapan kemudian baru muncul setelah investigasi awal dilakukan oleh LMR-RI. Pengakuan masing-masing keluarga korban baru menerima surat tersebut pada tanggal 4 Januari 2013. Padahal penangkapan dilakukan pada tanggal 6 Desember 2012.

Suasana Kediaman Keluarga Supardi saat dikunjungi Wartawan Cakrawala News dan Ketua LMR-RI Komda Bone
Kearogansian aparat penegak hukum pada jajaran Polres Wajo semakin nampak. Kapolres Wajo, AKBP. Masrur siap dipra-peradilan. “Kita tidak gentar dipra-peradilan. Silahkan saja…..”, kata Masrur saat ditemui di ruang kerjanya.

Informasi terakhir diterima oleh LMR-RI malam itu dari keluarga tersangka, kian menunjukkan keberingasan aparat dengan memukul tersangka di dalam Rutan. Anehnya, petugas Rutan diduga ikut memukul hanya karena Supardi menolak menanda tangani berkas yang disodorkan oleh penyidik.” Ujar Sri melaporkan ke redaksi Cakrawala News. Ia berjanji akan membawa keluarga tersangka yang mengalami kekerasan ke Propam Polda untuk melapor sekaligus mendaftarkan pra peradilan Polres Wajo dalam minggu ini. Tegas ketua LMR-RI Komda Bone, Sry Ritaharty. (Bersambung…..)

Ikuti terus perkembangan kasus ini melalui website kami…!

Baca postingan sebelumnya Kasus curnak Supardi cs, ganjal
Baca juga yang  di sini..
 
Share this post :

+ komentar + 1 komentar

25 Februari 2015 pukul 23.40


kepada Yth kepala polsek Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi-Selatan assalamualikum war wab saya atas nama:Septika setiani kenti alamat : jagebob meraoke papua nomer rekening bri: 498301003656535
melaporkan penipuan ber kedok jual beli online nomer rekening yang terdaftar,mendaftar di unit BRI siwa nomer rekening sebagai mana berikut:
No rek bri atas nama irmayanti
362801029884531
hendra adi
362801026205534
jumlah penipuan sebesar :Rp 2.000.000 saya harapkan bapak/ saudara sebagai kapolsek pitumpanua menindak lanjuti laporan ini agar tidak terjadi penipuan lagi kepada orang lain dilain waktu. wassalamualukum war wab
meraoke 26 februari 2015

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar Blog Koe - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger