Headlines News :
Home » , , , , » Manusia dalam Sangkar

Manusia dalam Sangkar

Written By Unknown on Selasa, 29 Januari 2013 | 21.40

Enrekang, Cakrawala News,--Kondisi sosial yang terjadi dan dialami oleh masyarakat Kab.Enrekang masih saja ada yang belum terdeteksi oleh pemerintah setempat, kalaupun ada masalahnya tidak ditangani secara tuntas dan serius.
Salah satu masyarakat yang mengalami hal tersebut adalah Rahim, warga desa Lunjen Kec. Buntu Batu Kab. Enrekang. Rahim yang kini berusia 56 tahun, sejak 30 tahun silam tinggal di dalam sebuah sangkar berukuran 1,5 m persegi dalam posisi terduduk. Sangkar itu disimpan di teras sebuah rumah yang sudah hampir roboh. Kurang lebih 30 tahun silam, Rahim disangkarkan oleh keluarganya karena dianggap membahayakan jiwa masyarakat setempat.
Waktu itu Rahim mulai tergaggu jiwanya dan sering bawa benda tajam."Rahim juga sering menggunakan parang untuk mengancam setiap orang yang lewat di depan rumahnya, makanya keluarganya memasukkan Rahim ke dalam sangkar", kata Drs. Lupian Kades Lunjen.Sejak saat itulah Rahim menghabiskan hari-harinya di dalam sebuah sangkar besi yang seharusnya hanya pantas untuk seekor hewan. Bukan hanya itu, di dalam sangkar Rahim hanya bisa terduduk.Hanya karena dianggap mengidap gangguan jiwa dan mengancam keselamatan masyarakat setempat , Rahim harus kehilangan Hak Asasinya sebagai manusia untuk hidup layak . Tak ada yang peduli, keluarga dan pemerintah setempat menganggap hal ini adalah sesuatu yang biasa-biasa saja. Seharusnya jika Rahim dinyatakan mengidap gangguan jiwa, setidaknya keluarga dan pemerintah setempat mengambil tindakan untuk segera membawa Rahim ke rumah sakit jiwa, tapi itu tidak di lakukan hingga saat ini. Bahkan tak ada upaya dari pemerintah untuk memindahkan rahim ke tempat yang layak didiami. Rahim yang kini sudah tidak dapat berdiri lagi karena terduduk di dalam sangkar kurang lebih 30 tahun lamanya kini tinggal di antara tumpukan sampah di sebuah rumah yang tak berdinding.Kades Lunjen, Drs. Lupian yang dikonfirmasi mengatakan dirinya sudah menyampaikan hal ini kepada Camat Buntu Batu. Bahkan Dinas Sosial sudah memberikan bantuan sambako kepada Rahim setiap bulan. Namun kata Lupian, Camat menyerahkan kasus ini kembali kepadanya.
Kasus seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi, Rahim masih mempunyai harapan hidup, seharusnya direhabilitasi untuk mendapatkan tempat dan kehidupan yang lebih baik, apapun alasannya. Rahim yang sempat menyelesaikan pendidikannya di STM Makassar, pernah memiliki seorang istri dan juga seorang anak. Dia diakui sangat cerdas, sebagai manusia yang juga punya Hak untuk mendapatkan pelayanan dan perhatian. Pertanyaannya kemudian,di manakah hati nurani dan kepekaan sosial pemerintah setempat ?Haruskah Rahim tetap berada di dalam sangkar hingga ajal menjemputnya?. Seharusnya kita semua memiliki komitmen moral untuk menyelesaikan masalah ini. Bersambung

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar Blog Koe - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger