Headlines News :
Home » , , , » Toraja Utara, Rentan Bencana

Toraja Utara, Rentan Bencana

Written By Unknown on Rabu, 05 Desember 2012 | 00.48

CAKRAWALA NEWS, -Udara dingin sebagai cirri khas daerah pengunungan, mulai terasa ketika masuk didaerah Tanah Toraja. Menelusuri jalan sempit dan berliku menuju ke Rantepao sebagai ibukota Kabupaten Toraja Utara, dingin kian menusuk hingga ke tulang sum-sum. Sejauh mata memandang, hanya terlihat puncak gunung yang diselimuti kabut serta hutan menghijau di lereng-lereng bukit.

Kabupaten Toraja Utara kian mengeliat di usianyayang ke empat tahun. Pembukaan lahan, penataan sarana prasarana dan percepatan infrastruktur menjadi pemandangan umum berkembangnya daerah baru. Hal seperti ini memberi sebuah konsekwensi kerawanan terjadinya bencana alam seperti longsor, banjir, kebakaran dan puting beliung. Apalagi kondisi alam Tanah Toraja umumnya adalah terdiri dari barisan pegunungan yang terbentang  dari Kabupaten Enrekang.

“Bencana alam yang dominan terjadi pada daerah seperti ini adalah puting beliung sebab posisi ketinggian berada di atas permukaan laut antara 700 hingga 1500 meter. Bencana lainnya seperti banjir dan longsor juga sangat berpotensi terjadi ketika frekwensi hujan meningkat”, kata Kepala Badan  Bencana Alam Daerah, Kabupaten Toraja Utara, Ir. Paulus Kombang saat ditemui Cakrawala News di ruang kerjanya ketika itu.

Menurut Paulus Kombang, untuk mengoptimalkan kinerja Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD), perlu ketersediaan dana yang cukup untuk mengimbangi setiap kegiatan. Diakui jika anggaran yang digunakan masih sangat minim. Padahal potensi bencana di daerah ini sangat rawan terjadi setiap saat. Dari 21 kecamatan di Toraja Utara, hanya 3 kecamatan berada di daerah datar yakni, Kecamatan Rantepao, Kecamatan Kasu dan Kecamatan Tallulipu. Selebihnya, pemukiman warga berada di atas gunung dan lereng-lereng bukit. Sementara Kecamatan yang sangat rawan bencana ada 3 yaitu Kecamatan Rinding Allo, Buntu Papasan dan Kecamatan Baruppu. Kata Paulus.

Terkait soal perhatian pemerintah dan kerjasama dengan instansi terkait, seperti dinas sosial, dinas Pekerjaan Umum, Kesehatan, Kepolisian dan TNI, dikatakan sudah sangat baik. Bahkan tahun ini, instansi tersebut mendapat bantuan 1 unit eskavator, 2 unit genset serta tenda dari pemerintah daerah. Untuk armada pemadam kebakaran sudah ada 1 unit. Idealnya, kita membutuhkan 4 unit kendaraan pemadam dalam memaksimalkan operasi untuk bencana kebakaran. Pungkas Paulus Kombang. (Asri Romansa).




Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar Blog Koe - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger