CAKRAWALA NEWS,-Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja Bidang Tanaman Pangan masih membutuhkan tenaga penyuluh. Pasalnya tenaga penyuluh yang ada saat ini kuantitasnya tidak seimbang dengan jumlah Lembang (Desa) yang ada di kabupaten Tanatoraja. Di mana jumlah tenaga penyuluh lapangan hanya berkisar 70 orang. sementara terdapat 159 Lembang/Desa yang musti terlayani.
Hal ini membuat tenaga penyuluh kewalahan untuk mengakomodir semua kegiatan di lapangan. Bagaimana cara agar pekerjaan dapat diefisiensikan waktunya, untuk kelancaran melaksanakan semua program kerja Dinas Pertanian? Ujar Ir. Yohanes Some, kepada Cakrawala News saat ditemui di ruang kerjanya beberapa pekan lalu.
Yohanes menandaskan, semustinya tenaga penyuluh idealnya 1 orang di setiap Lembang. Namun kenyataan di lapangan, ada kecamatan Cuma memiliki 2 penyuluh. Maksimal 3 orang dalam satu kecamatan. ”tenaga kami akan sangat kewalahan bila hanya dua atau tiga orang tenaga penyuluh, harus melayani beberapa Lembang/Desa. Sehingga untuk mensiasati jadwal kegiatan penyuluhan di kelompok tani, mereka menyusun jadwal pertemuan dengan para kelompok tani, dan mengundang kelompok tani tersebut untuk hadir di kantor penyuluh. Member penyuluhan dengan menggunakan formulasi ini, dianggap lebih epektif dari pada penyuluh yang musti mengunjungi para kelompok tani di masing-masing Lembang” tutur Yohanes Some.
Penyuluh adalah alat pemerintah untuk mensukseskan program kerja pertanian secara global, kata Yohanes. “Semestinya setiap lembang memiliki satu orang penyuluh. Namun sebagaimana telah dipaparkan, seperti itulah kondisi di lapangan. Sehingga setiap tahun kita selalu mengusulkan agar ada penambahan tenaga penyuluh”. Kata Yohanes, jika ingin program kerja berjalan efektif.
Adapun kegiatan bidang tanaman pangan yang kami lakukan tahun 2012 dan telah rampung yakni, program peningkatan surplus 5 juta ton beras, serta tanaman jagung. Selain itu ada juga tanaman kedelai yang rencananya akan dilakukan eksperimen dilahan yang sudah di tentukan. Dalam hal ini, animo petani sangat tampak. Olehnya itu pemerintah tetap meningkatkan jumlah areal guna mencapai target yang telah direncanakan. Kita harus bersyukur, bahwa anggaran APBNP,untuk kegiatan tanaman pangan berupa padi dan jagung serta kedelai, teralokasi sekitar Rp. 3 milyar. Bahkan usulan masyarakat melalui CPCL untuk tanaman palawija, ada peningkatan. Ujar Yohanes.
Oleh sebab itu, perhatian serius untuk melengkapi tenaga penyuluh mustinya diprioritaskan. Sebab peranan penyuluh sangat dibutuhkan dalam hal ini. ( Ani.Jupri)
Posting Komentar