Anca, salah seorang peternak ayam di desa tersebut menyebutkan, setiap harinya ada dua hingga lima ekor ayamnya mati karena terserang penyakit. Kejadian ini sejak dua pekan terakhir.
Sejak dua pekan terakhir ini, dari 50 ekor ayam saya, sudah 40 ekor yang mati. Kejadian ini tidak saya laporkan ke Dinas Peternakan. Sayan takut ternak ikut dimusnahkan pemerintah. Bukan hanya saya yang alami ini tapi juga tetangga, ungkap Anca, Kamis (3/1).
Dinas Peternakan Bone Belum Tahu Ada Ayam Mati Mendadak
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bone Handono yang dikonfirmasi menyebutkan, pihaknya belum menerima laporan tersebut. Meski demikian, dia menjelaskan, sepintas ayam yang terjangkit AI memang memiliki gejala mirip dengan tetelo, yakni Newcastle Disease (ND) biasa juga disebut dengan istilah penyakit samper ayam ataupun pes cekak. Tetelo hanya menyerang alat pernafasan, susunan dan jaringan syaraf serta alat-alat reproduksi.Nanti dilihat langsung di lapangan. Apakah indemis flu burung atau ND. Semua potensi mematikan 100 persen. Petugas kami akan langsung turun memeriksa ayam-ayam yang mati tersebut untuk diagnos, tuturnya.
Handono memaparkan, nantinya, pihaknya akan menguji penyakit ternak itu ke lap dan untuk langkah awalnya, ia akan menggunakan alat guna mengetahui indikasi awal.
penulis:Saenail Abidin editor:Azis Kuba
Sumber:rakyatsulsel.com
Posting Komentar